Minggu, 20 Juni 2010

cegukan menyerangku!!!

Cegukan terlihat sepele, namun bila sudah berlangsung lama, menunjukkan ada 
sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Karena tidak hanya menyangkut 
tenggorakan, tapi juga organ-organ lain. Termasuk di dalamnya otot-otot 
diagfragma, katup di tenggorokan, dan susunan saraf pusat (otak). Serta saraf 
tepi.

Cegukan, dalam bahasa medisnya disebut Hiccup, disebabkan oleh kontraksi sekat 
rongga tubuh, atau kerap disebut diagfragma, yang terjadi secara mendadak. 
Kontraksi ini menimbulkan tarikan napas yang diakhiri secara refleks oleh 
tertutupnya lubang di antara kedua pita suara.  Tarikan napas akibat 
tertutupnya lubang tersebut menimbulkan suara khas waktu cegukan. Kejadian ini 
dapat timbul satu kali, dapat pula berupa rangkaian yang tak dapat 
dikendalikan. 

Normalnya, saat kita menarik napas, otot-otot diafragma akan turun, dan saat 
itu pula katup tenggorokan membuka, sehingga udara yang menekan ke atas tidak 
akan berbunyi. Akan tetapi, pada cegukan, saat menarik napas, terjadi kontraksi 
atau bahasa awamnya kram pada otot diafragma dan otot-otot antara tulang iga. 
Akibatnya, keduanya akan naik. Pada saat bersamaan, epiglotis (katup/klep di 
tenggorokan) pun tertutup, sehingga udara dari diagfragma yang naik ke atas 
akan menekan klep ini. Akibatnya, terjadilah cegukan. 

Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di lengkung 
refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan saraf tepi. Kedua saraf ini 
mengatur jalur pernafasan dalam tubuh manusia agar berjalan lancar. Tertutupnya 
klep ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau saraf tepi, namun 
merupakan respon dari keduanya yang terganggu.

Oleh karena saraf tepi berukuran panjang dan berhubungan dengan organ-organ di 
dalam tubuh, maka terkadang aktivitasnya terganggu oleh penyakit yang serius. 
Sehingga, cegukan dapat pula menjadi gejala adaya radang di perut, penyakit di 
ginjal, masalah hati atau tumbuhnya tumor di leher yang mengganggu saraf, yang 
kemudian mengirim respon sehingga muncullah cegukan.

Pada dasarnya, cegukan itu ada 2 jenis. Jenis pertama disebut dengan cegukan 
ringan dan hanya berlangsung 1-2 jam, kemudian hilang sendiri. Penyebabnya 
paling sering karena adanya regangan di lambung; perubahan cuaca yang mendadak, 
dari panas ke dingin atau sebaliknya; memakan makanan yang terlalu panas atau 
dingin; minum alkohol, merokok atau mengalami stres.

Sedangkan jenis kedua, adalah cegukan permanen. Cegukan ini terjadi terus 
menerus, tak hanya berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi juga bertahun-tahun. 
Cegukan jenis merupakan tanda atau gejala adanya gangguan di otak seperti 
gejala tumor di batang otak; gejala stroke, pada penderita stroke sering timbul 
cegukan; adanya infeksi di susunan saraf pusat; adanya herpes di dada sehingga 
mengganggu saraf tepi.

Di samping itu,u juga karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes 
dan hipertensi. Atau penderita kelainan ginjal, karena urenia. Juga karena 
gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk pengaruh obat-obatan seperti 
steroid atau obat tidur.

Di lihat dari jenisnya, kemungkinan besar cegukan bapak anda berasal dari 
penyakit darah tinggi dan kencing manis. Komplikasi dari kedua penyakit ini 
memang bisa merusak metabolisme tubuh dan menekan saraf-saraf di otak, 
khususnya susunan saraf pusat sehingga tidak berfungsi sebagaimana adanya. 
Tidak mengherankan jika cegukan itu bisa berlangsung sampai lama.

Untuk mengatasi cegukan sementara waktu bisa dilakukan dengan cara:

1. Meminum air hangat

2. Tarik dan buang nafas, kemudian tampung di dalam kantong atau kertas 
tertutup selama kurang lebih satu menit. Hidung dan mulut masuk ke dalam 
kantong tersebut. Maksudnya adalah untuk menahan dan meningkatkan CO2, sebab 
menurunnya jumlah CO2 dalam darah bisa menyebabkan cegukan. Setelah satu menit, 
Anda bisa beristirahat dan kemudian mengulangnya kembali.

3. Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa 
saat hingga cegukan hilang.
Pengobatan lain yang sering dilakukan adalah dengan menahan nafas atau menelan 
gula batu. Bisa juga minum air dingin sedikit demi sedikit dan mengeluarkannya 
dari sisi gelas yang salah. Semua itu dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem 
saraf, sehingga menghentikan ritme cegukan. 

Tindakan lain adalah menarik dan mengeluarkan nafas dengan mulut dan hidung 
yang berada dalam kantong. Ini berdasarkan pemikiran bahwa karbondioksida akan 
meningkat saat kita menarik nafas, sehingga akan menekan aktivitas saraf di 
otak yang bertanggungjawab atas terjadinya cegukan.

Semoga membantu.

Toto

Tidak ada komentar:

Pengikut

cari uang pake web sendiri