TAK ada api kalau tak ada asap. Kalau banyak anak-anak muda Indonesia yang berpenampilan heboh dengan referensi tokoh animasi Jepang, udah pasti mereka ini punya kiblat sebagai tempat menyontek. Yang dicontek tentu aja orang Jepang yang bergaya seperti itu dan biasa disebut harajuku style. Nama harajuku ini ternyata diambil dari nama sebuah kawasan kecil di Tokyo, tepatnya daerah sekitar Stasiun Harajuku, sebuah stasiun yang dekat dengan Shibuya. Di kawasan Harajuku inilah para remajanya punya kebiasaan berpakaian ”aneh”dan enggak lazim.Mereka ini bebas berekspresi dan berdandan yang inspirasinya diambil dari para tokoh animasi Jepang. Melihat potongan rambut, baju, celana, rok mini, sepatu, sampai make up mirip sama tokoh kartun Jepang. Bedanya, mereka ini hidup dan berjalan-jalan. Pokoknya nih,mulai dandanan yang serem kayak gotik, yang ribet kayak v-kei, atau yang manis kayak lolita,semuanya ada.Di hari minggu, mereka ini biasanya ngumpul di suatu tempat di kawasan Harajuku, tepatnya di Jalan Takeshita Dori dan melakukan cosplay (costume play). Tempat ngumpul ini sebenarnya kecil banget, cuma sekitar dua kali luas lapangan basket. Karena keunikan dandanan mereka, banyak turis yang pengen banget foto bareng mereka. Ternyata nih, beberapa anak-anak muda ini ada loh yang pasang tarif buat difoto.Wah, bisa aja nih cari peluang bisnis. Karena memang niat banget buat difoto,mereka ini sampai bawa koper segala loh buat naruh segala barang-barang mereka kayak kosmetika atau baju-baju.Enggak jarang,ada juga yang sampai potong rambut di tempat.Tapi (ini dia nih hebatnya mereka) mereka itu enggak ada yang nyampah setelah abis potong rambut atau abis ngumpul-ngumpul.Semua jalan yang mereka pakai, ditinggalkan dengan keadaan bersih tanpa noda sedikit pun (beda ya, sama kita). Pokoknya berani berbuat, berani tanggung jawab deh. Ted Polhemus, seorang pengamat gaya dandan dan gaya hidup jalanan pernah bilang,gaya anak-anak muda Jepang ini ternyata bisa memengaruhi dunia. Pengaruh ini disebut supermarket of style,yangmuncul pada awal 1990-an. Uniknya,gaya busana jalanan ini juga nyontek dari Barat. Tapi dasarnya orang Jepang kreatif,mereka enggak nyontek 100% gaya Barat. Mereka memodifikasinya dari akar budayanya sendiri, kayak ngambil gaya dari tokoh anime, manga, video game, sampe grup band mereka. Asal kamu tahu,meski tampilannya ekstrem begitu,remaja Jepang memang dikenal patuh sama tradisi dan mencintai karya anak bangsa sendiri. Makanya, enggak heran kalo mereka jadi tampil dengan gaya harajuku yang khas. Kalau ngeliat harajuku bisa jadi tren fesyen dunia (inget dong, Madonna aja pernah tampil dengan gaya Jepang di salah satu video klipnya). Harusnya, kita yang orang Indonesia ini juga bisa kayak remaja Jepang.Masalahnya sekarang, bisa enggak sih kita yang kaya tradisi ini memodifikasi apa yang kita punya supaya bisa jadi hal yang menarik? Harusnya sih, bisa! (ita/berbagai sumber) |
Selasa, 10 Maret 2009
DUNIA HARAJUKU STYLE "Berani berekspresi tak lupa tradisi"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar